Minggu, 11 Oktober 2020

PERJALANAN HIDUP

Namaku Sabilah Putri, aku adalah anak keempat dari empat bersaudara. Di suatu hari saat libur sekolah, ayam sudah berkokok, menandakan hari sudah pagi. Aku terbangun dari tidur, langsung menuju toilet untuk membasuh wajah dan setelah itu mengambil air wudu untuk melaksanakan salat subuh. Salat subuh sudah aku laksanakan, waktunya bersiap-siap untuk sarapan. Ketika hendak sarapan, Ibuku berkata mengenai masa depan, “Nak, kamu sudah kelas 3 SMA. Apakah kamu ingin melanjutkan ke perkuliahan atau langsung bekerja saja?” Kata Ibuku. Aku pun menjawab, “Aku ingin kuliah, bu. Kalau aku kerja dulu, aku kan lulusan SMA, aku takut kalah saing dengan orang-orang yang lulus dari SMK, karena mereka memang ada program PKL, yang pastinya sudah memiliki pengalaman bekerja. Sedangkan aku kan tidak, bu.” Jelasku. Lalu Ibuku menjawab lagi, “Tapi nak, bagaimana jika kamu berkuliah nanti putus di tengah jalan?” Kata ibu. “Insyaallah, bu. Bila Allah berkehendak, aku bisa menyelesaikan kuliah dengan cara beasiswa. Do’akan aku, bu. Semoga nanti aku bisa berkuliah dengan menggunakan beasiswa, tanpa membebani ibu.” Timpaku.

            Setelah aku sarapan, aku beranjak dari ruang makan menuju teras rumah. Ketika sudah berada di teras rumah, ada tetanggaku yang sedang berkumpul. Entah mereka berkumpul untuk membicarakan hal apa. Dan tiba-tiba salah satu tetanggaku menyapaku dengan sebuah pertanyaan, “Kamu sudah kelas 3 SMA, niat melanjutkan ke mana? Kamu kan SMA, sepertinya kamu tidak cocok untuk melanjutkan dengan bekerja, karena kamu tidak ada pengalaman sama sekali dalam hal bekerja. Tapi, kalaupun kamu kuliah, apa mungkin kamu sanggup untuk membayar biaya kuliah? Biaya kuliah kan sangat mahal, nanti yang ada malah putus di tengah jalan lagi.” Kata tetanggaku.

            Aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman, membiarkan mereka menghina, mengejek dan memapatahkan semangatku untuk berkuliah. Mereka hanya tidak tahu, justru kata-katanya itu membuat aku menjadi lebih semangat dan aku akan membuktikan kepada mereka, bahwa aku bisa berkuliah untuk perjalanan hidupku di masa depan yang lebih baik. Tidak seperti apa yang mereka katakan.

***

Pendaftaran untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri dibuka. Aku mulai menyiapkan berkas-berkas untuk mendaftar PTN yang diinginkan. Aku tidak terlalu berharap untuk bisa masuk PTN itu. Bukan berarti aku tidak niat untuk mendaftar. Namun aku takut, jika terlalu berharap, nantinya akan berakhir dengan sesuatu yang menyakitkan. Aku hanya bisa berdoa ketika selesai salat, pintaku pada-Nya ialah, “Ya Allah, jika Engkau menghendaki hamba untuk bisa berkuliah, semoga do’a-do’a yang hamba langitkan terkabulkan oleh-Mu. Namun jika memang Engkau tak menghendaki, aku yakin ada hal yang lebih indah setelahnya.”

Tibalah pengumuman pun akan segera diumumkan. Rasa takut, khawatir, dan gelisah mulai terasa. Aku mulai membuka website, dan aku lihat di daftar peserta yang mengikuti pendaftaran untuk masuk PTN, apakah ada namaku atau tidak. Dan ternyata aku lolos dengan beasiswa. Segera aku memberitahu Ibuku, bahwa aku diterima di salah satu Universtas terkemuka di Jakarta dengan beasiswa. Ibuku terkejut mendengarnya. Akhirnya aku bisa berkuliah menggunakan beasiswa.

Setelah melihat pengumuman tersebut, Ibu menyuruhku ke warung untuk membeli bumbu dapur. Sepulangnya aku dari warung, ada tetanggaku sedang menyapu halaman rumahnya bersama anaknya dan berkata, “Eh, nak, gimana hasil pengumuman kuliahnya? Lolos atau tidak?” kata tetanggaku itu. Dan anaknya menimpali omongan ibunya, “Ya pasti ngga lolos lah bu. Dia kan bukan anak pinter seperti aku.” Kata anaknya sambil tertawa. Aku masih membalas kata-kata kurang mengenakan tersebut dengan senyuman.

***

            Tidak terasa aku sudah 4 tahun berkuliah dan sudah sidang skripsi. Tinggal menunggu waktu untuk wisuda. Selama aku berkuliah banyak sekali pengalamanku. Dari mulai belajar menjadi seorang penulis hingga menerbitkan sebuah buku. Sudah banyak buku yang aku terbitkan. Dan kini perjalanan hidupku bisa dibilang berubah. Dulu aku yang tidak bisa apa-apa, sekarang sudah bisa menjadi seorang penulis. Tetanggaku yang awalnya merendahkan, sekarang sudah aku buktikan dengan kesuksesanku.

            Perjalanan hidupku memang tak semulus pearjalanan hidup orang lain. Namun aku yakin, walaupun banyak rintangan di dalam hidup kita, pasti ada sesuatu yang lebih indah setelahnya. 
Hanya dengan bersungguh-sungguh untuk mencapainya, maka suatu saat kita akan mendapatkan hal yang indah tersebut.

"SEMANGAT SEMUA"

Senin, 28 September 2020

PESONA ALAM GUNUNG BROMO

    Gunung Bromo merupakan salah satu objek wisata yang sangat populer. Wisata Gunung Bromo ini  terletak di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Namun, banyak orang yang mengira bahwa Wisata Gunung Bromo ini terletak di Kota Malang, Jawa Timur. Waktu tempuh dari tempat penyewaan mobil Jeep ke Gunung Bromo kira-kira menempuh jarak sekitar kurang lebih 2 jam. Karena memang jaraknya sangat jauh. Banyak sekali tempat yang indah di wisata Gunung Bromo ini. Salah satunya adalah pasir berbisik. Mungkin dari namanya terdengar sedikit aneh. Yang dimaksud Pasir Berbisik ini bukan berarti pasirnya bermain bisik-bisik. Saya pun sebenarnya kurang memahami mengapa tempat itu dinamakan Pasir Berbisik. Mungkin karena memang ketika kita melintasi pasir tersebut seperti suara bising yang berbisik. Mungkin itulah mengapa sebabnya dinamakan Pasir Berbisik.
    Selain Pasir Berbisik, ada juga tempat yang indah, di mana kita bisa melihat matahari terbit, yaitu Puncak Penanjakan. Namun kita harus berjalan terlebih dahulu, tak jauh dari parkiran mobil jeep. 

Nah, di atas merupakan salah satu contoh pengambilan gambar ketika sedang matahari terbit atau biasa kita sebut dengan sunrise. 

    Selain tempat-tempat yang saya sebutkan di atas, masih banyak lagi tempat wisata yang ada di Gunung Bromo, seperti Bukit Teletubbies.

Itulah deskrpisi mengenai Pesona Alam di Gunung Bromo. Cukup sekian, semoga kita bisa berjumpa dipostingan selanjutnya. Terima kasih.

Kamis, 17 September 2020

PENGALAMAN BERHARGA DARI SEORANG RIZAL MUHAMAD ROHMAN

 

Selamat pagi!

 

Ok, Teman-Teman.

Jadi di sini saya ingin menceritakan pengalaman sahabat saya, yang bernama Rizal Muhamad Rohman. Menurut saya, pengalamannya ini sangat bermanfaat untuk masa depan Rizal sendiri. Dan bisa menjadi contoh untuk kalian semua, termasuk saya😁

 

Bermula pada saat Rizal masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Saat itu, memang Rizal adalah seorang anak yang pendiam dan pemalu, namun dia memiliki kemampuan dibidang yang biasa kita sebut “PUBLIC SPEAKING”. Tapi sangat disayangkan, bila kemampuan "PUBLIC SPEAKING"nya itu tidak dikembangkan atau tidak diasah oleh dirinya sendiri.

            Rizal memiliki guru yang bernama Ibu Dewi. Ibu Dewi ini memberitahukan kepada Rizal, bahwa ada sebuah mata lomba yaitu lomba pidato yang di mana lomba tersebut bisa mengembangkan atau mengasah bakat Rizal. Tetapi, karena Ibu Dewi terlalu mendadak memberitahu Rizal mengenai lomba tersebut, akhirnya Rizal tak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri dengan betul. Tidak ada persiapan untuk bagaimana cara penyampaian saat pidato yang baik dan benar, dan sebagainya. Dan Rizal gagal untuk meraih gelar juara dilomba tersebut.

            Namun kegagalannya tersebut tidak membuat Rizal menyerah untuk mencoba lagi. Kala itu, ada lomba pidato lagi. Rizal pun mengikuti lomba tersebut. Kali ini Rizal mengikuti lomba pidato dengan penuh persiapan yang matang. Dan benar, berkat kerja kerasnya yang pantang menyerah. Akhirnya Rizal pun mampu meraih gelar juara dilomba pidato yang kedua kalinya ini.

Dan berkat lomba inilah, yang membuat Rizal kini menjadi seseorang yang tak pendiam lagi, bahkan sekarang Rizal pandai dalam "PUBLIC SPEAKING"nya. Ia sering dipanggil untuk menjadi Pembawa Acara di sekolahnya.

 

Untuk kalian, apapun bakat dan kemampuan kalian, bersyukurlah❤

Tidak semua bisa memiliki bakat atau kemampuan seperti kalian. Kembangkanlah kemampuan kalian, agar kelak masa depanmu tidak diisi dengan penyesalan, yang tidak bisa berbuat apa-apa, karena bakat yang kalian miliki hilang begitu saja tanpa dikembangkan oleh diri kalian sendiri

 

            OK, TETAP SEMANGAT YA UNTUK KALIAN SEMUA…!!!❤

PERJALANAN HIDUP

Namaku Sabilah Putri, aku adalah anak keempat dari empat bersaudara. Di suatu hari saat libur sekolah, ayam sudah berkokok, menandakan hari ...